Tampilkan postingan dengan label Bola. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bola. Tampilkan semua postingan

Pesepak Bola Yang Dicap Pengkhianat

Posted by Admin Jumat, 01 Juni 2012 0 komentar
Awalnya pemain-pemain sepak bola ini adalah pujaan dan dicintai para fans. Tapi kemudian menjadi yang paling dibenci dan dimusuhi. Siapa saja?

Ahn Jung Hwan
Ahn Jung Hwan berkostum klub Seria A Italia, Perugia mulai dari musim 2000/01-2001/02. Gol penentunya yang membuat Korea Selatan mengalahkan Italia di perdelapan final Piala Dunia 2002 menjadikan Hwan musuh bersama rakyat Italia
Dibenci rakyat Italia, menjadi pujaan penduduk Korea Selatan.


Ashley Cole
Ashley Cole berkostum Arsenal sejak musim 1998/99-2005/06.

Ashley Cole
Bersama Chelsea, Ashley Cole meraih gelar Liga Champions pada musim 2011/2012.

Luis Figo
Luis Figo membela Barca sejak 1995/96-1999/2000. Ia lalu dibeli Real Madrid dan menjadi musuh bersama fans Barcelona. Figo membantu Madrid menjadi juara Liga Champions pada musim 2001/2002.


Zlatan Ibrahimovich
Zlatan Ibrahimovich bermain untuk Juventus sejak musim 2004/05-2005/06. Ia meninggalkan Juventus yang masuk Serie B karena dihukum akibat skandal pengaturan hasil pertandingan dan penyuapan.


Luis Enrique
Luis Enrique bermain untuk Real Madrid sejak 1991/1992-1995/1996. Ia lalu pindah ke Barcelona, musuh bebuyutan Los Blancos.



Chelsea Angkat Trofi Champion 2012

Posted by Admin Minggu, 20 Mei 2012 0 komentar


Klub asal Inggris akhirnya meraih impian mereka menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya, setelah mengalahkan Bayern Muenchen, di laga final yang digelar di Allianz Arena, Minggu (20/5/2012) dinihari Wib. Kepastian Chelsea juara didapat setelah mereka menang adu penalti 5-4 (1-1).

Bermain di Allianz Arena yang notabene merupakan markas mereka sendiri, Bayern Muenchen sebenarnya tampil mendominasi sepanjang pertandingan. Trio Mario Gomez, Arjen Robben, dan Frank Ribery, berkali-kali malancarkan serangan ke lini pertahanan Chelsea, yang di pertandingan final ini tampil tanpa kapten mereka John Terry.

Namun disiplinnya permainan lini belakang Chelsea, ditambah kurang tenangnya pemain depan Muenchen dalam penyelesaian akhir, membuat tak satupun peluang Muenchen berbuah gol. Mario Gomez, Robben, Ribery, hingga Thomas Müller, sempat memperoleh peluang bagus. Sayangnya tak satupun yang berhasil menembus gawang Chelsea.

Sebaliknya tim asuhan Roberto Di Matteo, hanya sesekali melakukan serangan. Namun seperti halnya Muenchen, kurang tenangnya pemain Chelsea, membuat semua serangan yang dibangun bisa dipatahkan lini belakang Muenchen. Alhasil hingga akhir babak pertama, skor imbang 0-0 untuk kedua tim tetap tak berubah.

Di babak kedua permainan tak jauh berubah. Muenchen lebih banyak menyerang, sementara Chelsea hanya sekali-sekali melakukan serangan balik.

Adalah Thomas Muller yang akhirnya mencetak gol pembuka di menit ke-83. Berawal dari umpan silang Diego Contento di sisi kanan pertahanan Chelsea, Muller yang tak terkawal, berhasil menyambut umpan tersebut dengan sundulan yang tak mampu ditahan penjaga gawang Chelsea, Petr Cech. Pemain belakang Chelsea yang lebih fokus menjaga Mario Gomez, membuat Muller berada dalam posisi bebas, dan dengan leluasa menyambut umpan Contento serta mengkonversinya menjadi gol.

Didier Drogba kemudian memperpanjang nafas Chelsea. Sundulannya di menit ke-88 membuat skor imbang 1-1. Drogba berhasil menyambut umpan tendangan sudut Juan Mata. Sundulannya mengarah ke tiang dekat, dan mengubah skor menjadi 1-1. Skor imbang ini berakhir hingga peliut panjang, dan membuat laga dilanjutkan ke masa perpanjangan waktu.

Di masa perpanjangan waktu, Muenchen sempat memperoleh peluang emas lewat penalti Arjen Robben di menit ke-95. Penalti diraih Muenchen lantaran Didier Drogba melakukan pelanggaran di kotak penalti sendiri. Sayangnya tendangan penalti Robben berhasil ditangkap oleh Petr Cech. Hingga dua kali perpanjangan waktu, skor tetap imbang 1-1, dan membuat pemenang pertandingan harus ditentukan lewat adu tendangan penalti.

Di babak tos-tosan ini, dua algojo Bayern Muenchen, yakni Ivica Olic dan Bastian Schweinsteiger gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Sementara penendang Chelsea yang gagal hanyalah Juan Mata. Empat penendang lainnya, yakni David Luiz, Frank Lampard, Ashley Cole, dan Didier Drogba, berhasil menaklukkan penjaga gawang Muenchen, Manuel Neuer. Chelsea pun menang 5-4, sekaligus memastikan diri menjadi jaura Liga Champions 2012.

http://www.tribunnews.com/2012/05/20/bayern-muenchen-vs-chelsea-the-blues-akhirnya-juara




FIFA Akan Terapkan Teknologi Garis Gawang di Piala Dunia 2014

Posted by Admin Minggu, 29 April 2012 0 komentar
Presiden FIFA, Sepp Blatter, mengungkapkan bahwa pada tahun 2014 Piala Dunia Brasil nanti, akan memperkenalkan teknologi garis gawang.


Penggunaan teknologi ini sebenarnya telah diusulkan sejak lama. Namun, desakan agar FIFA untuk menggunakan teknologi ini setelah gol Frank Lampard pada Piala Dunia 2010 gagal untuk benar diamati oleh wasit.


Dalam laga antara Inggris dan Jerman itu, tendangan bola Lampard jelas telah melampaui garis gawang Jerman yang dijaga oleh Manuel Neuer. Namun gol itu tidak dibenarkan oleh wasit karena lepas dari pengamatan mereka.


"Piala Dunia Brasil 2014 akan memiliki teknologi untuk mengantisipasi "gol hantu". Kami sedang mempertimbangkan dua sistem yang baik sesuai dengan tujuan dari permainan, yang menekankan aspek kehandalan, kedekatan, dan tidak rumit," kata Blatter mengatakan kepada El Mundo Deportivo.


FIFA sendiri telah mencoba untuk mengantisipasi hal ini dengan meningkatkan jumlah wasit dalam pertandingan. FIFA menambahkan dua Wasit untuk menjaga di sisi gawang masing-masing tim. Namun, ini ternyata tidak memuaskan beberapa pihak.